Selasa, 16 Oktober 2012

Pilih matang dimanaaaaaa???



“Jika kamu tidak mendapatkan buah yang matang di pohon, maka ambillah buah yang mentah lalu karbitlah. Agar kamu tetap bisa merasakan manisnya buah yang kamu inginkan.”

Apa maksud dua kalimat di atas? Yach, itu hanyalah perumpamaan. Semoga saja sesuai dan mengena.

Secara sederhana, jika kedua kalimat di atas diganti dalam bahasa yang denotatif akan menjadi, “Jika kamu tidak mendapatkan wanita yang sholehah, maka ambillah wanita biasa lalu bimbinglah ia menjadi sholehah. Agar kamu tetap bisa merakan manisnya istri sholehah.”

Siapapun rasanya pasti akan senang dan tidak menolak jika mendapatkan istri yang sholehah. Namun permasalahannya, wanita seperti itu saat ini sulit ditemukan. Globalisasi atau lebih tepatnya westernisasi telah meracuni pemikiran, cara berpakaian, serta cara bertingakah laku kebanyakan wanita sekarang. Mereka mendefinisikan cantik dan menarik adalah dengan mengeksplore keindahan tubuh yang mereka miliki. Kebebasan menjadi dalil mereka untuk melakukan apa saja dan dengan siapa saja. Fashion dan musik adalah roh mereka. Tiada hari tanpa musik. Satu-satunya ketakutan mereka ketika keluar rumah ialah terlihat jelek.

Fenomena ini memang mengenaskan. Musik lebih sering didengar daripada ayat-ayat Al-Qur’an. Perhiasan yang seharusnya dijaga kini diobral. Setiap orang diperbolehkan melihatnya. Mereka juga nampak lebih lama melakukan persiapan berpergian daripada ketika sholat.

Namun kita tidak boleh berkecil hati. Wanita sholehah sebenarnya masih ada. Hanya saja mereka tidak eksis atau tidak mau eksis. Satu-satunya media eksis mereka adalah lewat dakwah. Jadi, jangan harap bisa menemukan mereka jika hanya main ke mall saja. Yang lebih penting adalah menguasai ilmu-ilmu agama terlebih dahulu dan jangan terbawa nafsu untuk mendekati mereka. Kelolalah dirimu dulu dengan benar sesuai aturan agama barulah berikhtiar dengan cara yang benar.

Namun apabila kita tidak berhasil mendapatkannya, kita juga tidak perlu bersedih. Semua itu sudah diatur Allah. Mungkin memang bukan jodoh. Tapi bagaimana jika kita masih punya keinginan istri yang sholehah? Yach, dengan siapapun pasangan kita nantinya, kita tetap bisa merasakan istri sholehah, termasuk jika istri kita adalah wanita biasa seperti kebanyakan wanita lainnya. Caranya, kita bimbing dia pelan-pelan menjadi wanita sholehah seperti wanita yang Islam inginkan. Bukankah memang sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk membimbing istrinya? Di sisi lain kita juga harus belajar menjadi suami yang sholeh. Tanpa teladan kita, mengubah seseorang akan menjadi sangat sulit. Maka dari itu, mendalami ilmu-ilmu agama sangatlah penting. Jika ilmu kita masih kurang, maka kita harus belajar lagi.

So, sekarang kita pilih buah yang matang di mana? Mau yang matang di pohon? Atau yang kita karbit sendiri? Hmmm... rasanya nggak penting sekarang proses matangnya gimana. Yang penting adalah kita bisa merasakan manisnya buah yang kita inginkan. Yang lebih penting, buah itu memang punya kita. Jangan makan buah orang lain yaaa. Hahahahahaha......


2 komentar:

  1. aseeekk,, dari fenomena milih buah jadi fenomena milih calon...
    sp an calone?? kekeke

    BalasHapus
  2. Meyda Sefira KCB wik? Setuju nggak? Nek kowe setuju, sesok digawe undangane. Ckckck...

    BalasHapus