Senin, 15 Oktober 2012

Musik Mampu Mempengaruhi Kepribadian Seseorang



Penelitian mengenai kaitan antara musik dan kepribadian seeorang ini saya kelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu tidak suka musik, penyuka musik lembut, penyuka musik sedang, dan penyuka musik keras. Penelitian ini memang bukan penelitian ilmiah untuk menguji hipotesis. Ini hanyalah penelitian sederhana yang kebenarannya memang masih bisa dipertanyakan. Namun demikian, ini juga bukan asal-asalan. Penelitian ini dilakukan dengan membagi angket ke teman-teman kuliah sebelum waktu kuliah. Ditambah dengan pengamatan perilaku orang-orang sekitar yang sudah ketahuan jenis musik kesukaannya. Iseng banget? Iyaa nggak papa kan. Kadang hal besar justru berawal dari hal iseng kan?! Hehehe...

Kategori Musik
Kepribadian yang Dihasilkan
Tidak suka musik
Cenderung tenang dalam menghadapi masalah, jarang marah, tidak memiliki banyak ekspresi untuk mengungkapkan suasana hatinya.
Musik lembut ( pop, jazz, keroncong )
Cenderung berhati-hati dalam menghadapi masalah, memiliki kepatuhan yang tinggi, tidak mudah marah, tidak suka melibatkan diri dalam situasi yang memungkinkan memancing kekacauan, cenderung lebih sabar dan tabah.
Musik sedang ( alternatif, R&B, hiphop, dangdut )
Cenderung menganggap ringan setiap masalah yang datang tetapi apabila masalah yang dihadapi tidak kunjung selesai sering mengalami kebingungan yang sangat, memiliki kepatuhan yang rendah, tidak suka diatur, lebih menyukai kebebasan berekspresi dan bergaya sesuai kemauannya, tidak menyukai hal-hal yang ribet, suka menjauh dari hal-hal yang memungkinkan memancing kekacauan, dalam keadaan tertekan dapat bersikap agresif.
Musik keras ( rock, metal )
Cenderung ingin segera menyelesaikan masalah hingga terkesan terburu-buru, mudah terpancing emosinya, sedikit bengal dan sulit diatur, kurang berpikir panjang, suka melibatkan diri dalam situasi yang memungkinkan memancing kekacauan, suka memberontak pada keadaan yang tidak disukai.

Mengapa musik bisa mempengaruhi kepribadian seseorang?
 
Semakin cepat ketukan yang dihasilkan ataupun semakin kerasnya instrument musik yang dimainkan akan mempengaruhi kondisi psikis dan kesadaran seseorang. Hal ini ditandai dengan ketidaksadaran pendengar musik untuk ikut menggerakkan anggota tubuhnya sesuai irama musik yang dimainkan. Saat gerakan-gerakan tubuh itu semakin cepat dilakukan maka kemampuan untuk berpikir secara tenang dan rasional akan semakin berkurang.
 
 Tidak percaya? Coba tanyakan soal penjumlahan atau pengurangan sederhana kepada orang yang tengah lonjak-lonjak ataupun bergoyang heboh mengikuti irama musik. Dia akan butuh waktu lebih lama untuk menjawab daripada orang yang tenang atau hanya bergerak ringan. Terlihat konyolkah pernyataan ini? Silahkan dulu dicoba. Hehehe.

Jika hal ini berlangsung terus dalam waktu yang lama maka akan menghasilkan kepribadian-kepribadian seperti yang di atas.

Fenomena ini terlihat pada orang-orang yang mendengarkan musik tersebut :

Jenis Aliran Musik
Gerakan yang Dihasilkan
Pop dan jazz
Lambaian tangan atau petikan jari.
R&B, hiphop, dan dangdut
Seluruh tubuh ikut bergoyang dengan ritme yang tidak terlalu kencang ( ritme sedang ).
Rock dan metal
Lonjak-lonjak.
 
Fenomena lain adalah kerusuhan konser lebih sering terjadi pada konser grup band - grup band yang beraliran rock ataupun metal dimana intensitas penggemarnya untuk berjingkrak-jingkrak ataupun berlonjak-lonjakan sangat tinggi sehingga memungkinkan bersinggungan dengan penonton lainnya yang dapat mengakibatkan orang tersebut terdorong jatuh, dengan situasi yang hiruk pikuk itu orang yang jatuh menjadi sangat mudah terpancing emosinya sehingga dapat mengakibatkan kerusuhan. Bandingkan saja dengan konser penyanyi ataupun grup band yang beraliran slow maka gerakan dari penggemarnya maksimal hanyalah lambaian tangan sehingga sangat meminimalisir terjadinya kerusuhan.  

Demikianlah hasil penelitian dan pengamatan yang saya lakukan. Semoga bisa sedikit memberikan gambaran. Ok?! Ok ajalah yaaa. Hehehe...



                                                                                                                                     By: Huda Rahadian
 

1 komentar: