Selasa, 23 September 2014

Ketika itu...

Ketika keringat beriringan air mata
Ketika letih beriringan sesak
Ketika pandangku kosong
Hanya lembaran putih tersaji
Ke mana perginya harapanku?
Yang dulu kutanam di depan pandangku


Aah...
Hanya bisa menghela nafas
Berharap energi berkumpul di kaki
Agar bisa menapak lagi


Hidup tak bisa diterka
Angan bisa jadi kiasan
Hidup harus tetap dijalani
Meski kita tak mengerti


Ketika asa menguap
Ketika tubuh tercabik
Ketika pikiran tertindih
Nafas pun tersengal
Tertatih mencari oksigen yang tersisa


Dan aah...
Aku coba menghela nafas
Berharap energi berkumpul di kaki
Agar bisa menapak lagi
Mencari yang semestinya dicari
Menikmatinya...
Jika mungkin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar